Skip to main content

DIAGRAM PADA PROSES PNEUMATIK



1. Direct Actuation untuk Single Acting Cylinder


 



Apabila katup 3/2 NC dengan pushbutton ditekan, maka single acting cylinder akan maju. Dan apabila pushbutton dilepas, silinder akan mundur.



2. Indirect Actuation untuk Single Acting Cylinder


 


Cara kerjanya sama seperti latihan pertama. Yang membedakan adalah pada latihan 1 pushbutton langsung digunakan untuk memajukan single acting cylinder, sedangkan untuk latihan yang kedua, pushbutton hanya memberi sinyal pada katup 3/2 NC single pilot agar slinder maju.



3. Direct Actuation untuk Double Acting Cylinder





4. Indirect Actuation untuk Double Acting Cylinder





Cara kerja hampir sama dengan latihan sebelumnya...... Yang membedakan adalah pushbutton 1 digunakan untuk memberi sinyal agar silinder maju dan pushbutton 2 digunakan untuk memberi sinyal agar silinder mundur. Pada rangkaian ini menggunakan tambahan katup 5/2 (5/2 way directional control valves) untuk membuat kontrol secara tidak langsung.
Posisi silinder pada saat berhenti, baik didepan maupun dibelakang kondisinya sangat kuat, berbeda dengan kontrol secara langsung.

5. Aplikasi Shutle Valve dalam rangkaian Pneumatik


 

Untuk membuat Double Acting Cylinder bisa maju ada dua pilihan pushbutton. Pushbutton 1 atau 2. Apabila dua-duanya dilepas, silinder akan mundur.

6. Aplikasi Dual Pressure Valve (AND function) dalam rangkaian Pneumatik



 


Untuk membuat Double Acting Cylinder maju, syaratnya dua buah pushbutton harus ditekan bersama-sama. Salah satu pushbutton dilepas, silinder akan kembali keposisi semula.

7. Kombinasi shutle valve dan dual pressure valve






Untuk membuat silinder maju ada dua pilihan, silinder satu atau silinder dua. Apabila silinder berada diujung penuh dan pushbutton tiga ditekan silinder mundur.
Kecepatan maju mundur silinder bisa diatur.

8. Gerakan Silinder secara kontinue (continue cycle)

 
 


Apabila katup 3/2 dengan selector switch diaktifkan, maka double acting cylinder bergerak maju mundur secara continue. Dan apabila selector switch di matikan, silinder akan kembali ke posisi semula.



Diagram Displacement-Step (D-S) Sistim 2 Silinder (lanjutan)



 
 

 


Gambar . Diagram Rangkaian - Langkah 1 (atas) & Langkah 2 (bawah)

 



Gambar 31. Diagram Rangkaian - Langkah 4 (atas) & Langkah 5 (bawah)

 

 

 

 


Gambar. Diagram Rangkaian - Langkah 5 (selesai)






Comments

  1. Casino | MapYRO
    Casino at the Rio All-Suite Hotel 구리 출장안마 in 진주 출장샵 Paradise, Nevada. See 441 traveler reviews, 981 candid photos, and great deals for 김천 출장안마 Casino at the Rio All-Suite Hotel in Paradise,  Rating: 3.9 경산 출장샵 · 화성 출장안마 ‎441 reviews

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kode-kode Pada Mesin CNC

G-code, M-code Programing CNC (1) Dalam programing mesin CNC ( Computer Numerically Controlled ) kita mengenal G-code, M-code, dan T-code. Berikut ini sedikit ulasan tentang G-code dan M-code pada mesin cnc. Kode G :menyatakan gerakan Kode M :menyatakan fungsi mesin G-CODE jenis-jenis G-code di kelompokan menjadi 2 kelompok. 1.jenis basic/dasar meliputi: -G00: gerakan cepat tanpa pemakanan benda kerja -->bergerak lurus -G01: gerakan memotong/pemakanan benda kerja -->bergerak lurus -G02: gerakan memotong melingkar searah jarum jam -G03: gerakan memotong melingkar berlawanan arah jarum jam 2. jenis lanjut/siklus meliputi: -gabungan langkah G00 dan G01 yang disedehanakan -G90: sistem kordinat absolut -G91: sistem kordinat incrimental Berikut ini daftar G-code: G00 - Rapid Positioning G01 - Feedrate Positioning G02 - Arc Clockwise G03 - Arc Counterclockwise G04 - Dwell G05 - High Speed Machining G07 - Imanaginary Axis Designation G09 - Exact St...
  Masalah Tekanan Vakum Yang Buruk di Sirkuit Pembuangan Uap Desain turbin uap utama termasuk menangani uap di saluran pembuangan di mana tenaga uap sudah dikonsumsi oleh energi mekanik yang berputar turbin. Uap di saluran pembuangan telah kehilangan energi tekanan, oleh karena itu, perlu motif untuk mengalir. Motifnya terutama dibuat oleh ejektor yang akan mendorong uap buangan ke kondensor, yang biasa disebut oleh kondensor permukaan. Gaya motif kedua adalah kondensasi uap ke air Karena air dan uap memiliki rasio volume 1:1600; Itu berarti uap terkondensasi dengan ukuran 1/1600 kali dari sebelumnya yang menginduksi gaya vakum di dalam sirkuit. Setelah uap terkondensasi, uap akan dikirim untuk perawatan &didaur ulang ke boiler sebagai pakan. Mempertahankan vakum di kondensor turbin uap memungkinkan untuk menghasilkan lebih banyak daya dari turbin dan meningkatkan efisiensi turbin uap hingga 20%. Selain itu, meningkatkan efisiensi perpindahan panas di kondensor karena udara aka...